Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wulang Reh Leadership Tentang Kepemimpinan

Digalih dari warisan khasanah budaya jawa Serat Wulang Reh Karya Sri Pakubuwono IV karya ini mengungkapan makna sejati kepemimpinan dalam keluarga, perusahaan dan negara. Kearifan jawa megajarkan harmonisasi kehidupan yang di wujudkan dalam kualiatas kerja yang sungguh-sungguh, menerapkan disiplin dengan konsisten, mengembangkan cinta kasih dan memberi makna pada kehidupan. Tempuhlah jalan ini, mengurangi makan dan tudur, jangan menuruti keinginan, tetaplah sederhana, apabila menuruti keinginan, itu mengarungi kesadaran diri. Jangan menruti keinginan! Mwngapa? Coba kita lihat dari mana keinginan itu datang.

Contohnya begini , Pada waktu jalan-jalan, kita melihat sebuah mobil bagus. Saat itu yang ada hanya BAGUS. Kemudian kita mulai ingat keluarga. Lalu alangkah enaknya kalau keluarga memakai mobil itu. Tahap selanjutnya adalah karena di dorong ingat keluarga, maka keinginan memiliki mobil itu muncul.

Untuk memenuhi keinginan itu terkadang kita menggunakan segala cara supaya tercapai. Ada serangkaian pikiran yang tercipta dalam memunculkan keinginan itu. Padahal kita masih mempunyai mobil di rumah. Kita belum membutuhkan mobil baru, namun kita ingin punya mobil baru. Apabila keinginan itu di turuti akan mengurangi kesadaran diri.

Refleksi Kepemimpinan

Bagi seorang pemimpin, memisahkan antara keinginan dan kebutuhan ini sangatlah penting sekali. Apa yang di butuhkan saat ini untuk kepentingan orang banyak? Atau apa yang saya inginkan dari kedudukan ini ? Bagaimana caranya supaya bisa memisahkan antara keinginan dan kebutuhan? Coba dengar kata Wulang Reh .

Puasa menguragi makan dan tidur, adalah pengendalian diri. Mengendalikan diri dari keinginan-keinginan yang tidak berguna, yang sebenarnya kita belum membutuhkan. Seorang pemimpin harus busa mengendalikan dirinya, mengendalikan keinginan-keinginannya.

Berikut ini makna Wulang Reh Leadership yang perlu sobat tau.
  1. Ikuti ajaran hati
  2. Jangan menipu diri sendiri
  3. Sabar dan teliti
  4. Belajar berkembang untuk kesmpurnaan 
  5. Berguru dan bacalah alam semesta
  6. Pahami tentang perbedaan
  7. Bisa merasakan penderitaan orang lain
  8. Pengendalian diri
  9. Rendah hati
  10. Ciptakan lingkungan yang bersih
  11. Jangan malas!
  12. Belajarlah dari sejarah masa lalu
  13. Pahami hukum aksi dan reaksi
  14. Jangan membeda-bedakan 
Hindari tiga hal ini:
  • Sombing kedudukan
  • Sombong kepandaian
  • Sombong keberanian
Ingat hal ini
  • Rereh, ririh dan hati-hati
  • sabar cermat dan eling lan waspodo
Jangan merasa bisa, tapi bisalah merasa
Empat langkah kepemimpinan :
  • Intropeksi diri
  • Dahulukan yang utama
  • Buat rencana/misi
  • Hati-hati
Enam sifat kepemimpinan sejati
  • Berpendirian teguh
  • Tidak mudah tergiur seseuatu
  • Dapat di percaya
  • Mempunyai pengendalian yang kuat
  • Mempunyai visi
  • Iklas
Semua berawal dari diri sendiri. Jangan hanya menilai tetapi berikanlah solusi dan berpikirlah yang baik. "Pemimpin sejati akan menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan Agama dan bersikap tenang pada saat terkena musibah, seta berlapang hati dalam kefakiran di tengah-tengah medan kehidupan" [Dzunnun Al- Mishry]


Dikutip dari Buku Bpk Agung Webe. [ Buku Javanese Wisdom Berpikir dan Berjiwa Besar ]

Baca Juga:  Kata-Kata Mutiara Om Bob Sadino
Yang Perlu Mezzanine Klik Saja

Posting Komentar untuk "Wulang Reh Leadership Tentang Kepemimpinan"