Dari Pekerja Kasar Jadi Pekerja Halus
Dari kecil saya sudah di tempak untuk menjadi pekerja keras dan mandiri, perihnya kehidupan sudah jadi hal yang biasa bahkan sudah tak terasa sakitnya. Umur 9 tahun sudah terbiasa tidak hidup dengan orang tua kandung.
Mulai bekerja tani, mencari rumput untuk makan ternak, mencari kayu bakar, berjualan es, berjualan gorengan sudah saya lakukan pas masih di kampung.
Sempat bercita-cita ingin jadi pedagang sapi atau kalau orang jawa menyebutnya (belantik) hehehehe. Ternyata pola pikir kita mengikuti siapa yang akan jadi panutan kita. Karena saya ikut Pakde yang notabennya pedagang sapi pola pikir saya mengarah kesana hahahah hanya angan-angan waktu kecil.
Untuk merantau kejakarta eh depok ding hehehe hanya satu keinginannya hanya merubah nasip. Saya tidak memikiran uang tetapi bagaimana saya bisa merubah nasip yang hanya anak orang miskin yang hanya lulusan SD bisa sukses.
Mulai dari ikut jualan bakso dan hanya jadi tukang cuci piring sudah saya lakukan di depok tepatnya dicitayam. Sempat berpikir pengen usaha sendiri untuk berjualan bakso tetapi takdir nasip tidak merestui.
Ya seperti saya sebutkan di atas tadi siapa yang saya ikuti itu yang akan jadi panutan, karena yang saya ikuti orang yang jualan bakso maka minset saya mengarah kesana.
Karean yang saya ikuti ga berjalan jualan bakso ahirnya cita-cita untuk jualan bakso kandas. Dan ahirnya ikut kerja banguna yang jadi kuli tukang ngaduk semen, karena yang saya ikuti beralih jadi tukang bangunan, tetapi kerja di bangunan tidak lama, karena keburu kerja di bengkel las.
Bekerja di bengkel las listrik ini secara ga sengaja. Pada suatu pas libur kerja di bangunan saya iseng-iseng main di bengkel dan pas pemilik bengkel ada dan menanyakan kok buka warung baksonya. Secara bengkel las ini adalah tetangga tempat saya ikut jualan bakso.
Dan saya menjelaskan bahwa uasaha bakso tutup karena sepi pembeli. Dan beliau (pemilik) bengkel menawarkan untuk bantu-bantu di bengkel sebagai tukang cat. Tanpa pikir panjang saya mengiyakan dan saya minta ijin yang mengajak saya merantau ke depok. Dan Alhamdullillah saya di perbolehkan.
Dan disini saya mulai belajar didunia pengelasan pintu pagar dan teralis mulai belajar pegang mesin gerinda yang awalnya gemetar jadi biasa, berlanjut belajar pegang alat las dan sam gemetar terusi jadi biasa. Singkat cerita saya 4 tahun belajar disini.
Dan ahir tahun 2004 saya mulai hijrah ke lenteng agung jakarta selatan. Disini juga sama saya bekerja di bengkel las listrik. Disini pun saya banyak belajar mulai jadi tukang yang profesional dan secara tidak langsung saya mengamati cara marketing.
Dan ahir 2005 saya hijrah lagi di kalisari cijantung jakarta timur. Disini makin keren mental saya di tempak. Aapakah lancar? tidak bahkan setengah bulan ga ada kerjaan otomatis ga ada penghasilan. hehehehe.
Pertengahan 2006 saya dikontak oleh adiknya yang saya kerja di lenteng agung. Bahwa kakaknya yang no 2 punya projek dan memerlukan tukang tanpa pikir panjang saya langsung ok bahwa saya bersedia jadi tukanglasnya.
Singkat cerita saya bertahan 3 tahun disini. Mental saya makin di asah kuat dan sangat kuat. Bagaimana tidak bos saya yang satu ini sangat luar biasa. Beliau ini jatuh bangun di uasaha sudah biasa. Tetapi semangatnya untuk bangkit luar biasa. Saya banyak mencontek dengan bos ini.
Beliau ini pas saya masuk modal sepersen pun ga punya tetapi dengan mental yang luar biasa semua dapat beliau lewati.
Ahir tahun 2008 saya memberanikan buka ussaha sendiri dengan modal dengkul eh tapi ada sih modal sak ndulit hasil nabung pas masih kerja. Usaha yang saya lakukan ini sangat unik semua saya lakukan sendiri mulai cari order cari modal. Dan Alhamdulillah ada kawan saya waktu kecil ikut turut andil membantu saya.
Karena memang saya ini katro waktu awal usaha tidak bisa naik motor jadi kawan saya ini yang bawa motor dan saya mbonceng di belakang hahaha.
Dan pas merintis usaha ini termasuk unik karena saya tidak punya tempat bengkel jadi hanya mengandalkan kartu nama yang ga ada tempatnya hahaha.
Dan Alhamdulillah tahun pertengahan 2009 saya dapat tempat murah dan bayarnya per 2 bulan sekali waktu itu Rp600,000 sangat membantu sekali tempat di berikan murah. Ditempat ini pun saya memberanikan cari yang bisa bantu kerja.
Ditempat ini saya bertahan kurang lebih 2 tahun, karena pemilik tempatnya ga di perpanjang ahirnya saya pun cari tempat baru.
Ketemulah tempat nya di kalimulya atau jalan raya kalimulay cilodong. Tempat ini pun saya diberikan keringanan setahun hanya suruh bayar Rp 5.000.000 yang cukup murah dan usaha mulai berkembang dan yang bantu kerja waktu sampai 6 orang.
Dan saya mulai fokus yang tadinya cari order dor tu dor atau pintu ke pintu mulai merambah ke internet. Sebenarnya pemasaran internet ini sudah saya mulai tahun pertengahan tahun 2009 karena minim pengetahuan ya jadinya hanya asal-asalan. dan saya mulai foku di internet pertengahan 2012. Karena udah mulai ada hasil yang saya dappatkan dari internet
Singkat cerita mulai banjir penjualan di internet tahun 2014 hingga sekarang ini yang saya nikmati. Sehingga saya sudah tidak perlu repot dor tu dor lagi atau keliling seharian hanya untuk mencari order.
Baca Juga: Perjalananku Awal Merantau ke Jakarta atau Depok
Nah ini perjalanan saya yang saya sebutkan di atas DARI PEKERJA KERRAS JADI PEKERJA HALUS. Siapapun Anda yang penting konsisten pasti bisa.
Terima kasih saya ucapkan
Terimakasih salam sukses
Mulai bekerja tani, mencari rumput untuk makan ternak, mencari kayu bakar, berjualan es, berjualan gorengan sudah saya lakukan pas masih di kampung.
Semangat terus !!! |
Sempat bercita-cita ingin jadi pedagang sapi atau kalau orang jawa menyebutnya (belantik) hehehehe. Ternyata pola pikir kita mengikuti siapa yang akan jadi panutan kita. Karena saya ikut Pakde yang notabennya pedagang sapi pola pikir saya mengarah kesana hahahah hanya angan-angan waktu kecil.
Untuk merantau kejakarta eh depok ding hehehe hanya satu keinginannya hanya merubah nasip. Saya tidak memikiran uang tetapi bagaimana saya bisa merubah nasip yang hanya anak orang miskin yang hanya lulusan SD bisa sukses.
Mulai dari ikut jualan bakso dan hanya jadi tukang cuci piring sudah saya lakukan di depok tepatnya dicitayam. Sempat berpikir pengen usaha sendiri untuk berjualan bakso tetapi takdir nasip tidak merestui.
Ya seperti saya sebutkan di atas tadi siapa yang saya ikuti itu yang akan jadi panutan, karena yang saya ikuti orang yang jualan bakso maka minset saya mengarah kesana.
Karean yang saya ikuti ga berjalan jualan bakso ahirnya cita-cita untuk jualan bakso kandas. Dan ahirnya ikut kerja banguna yang jadi kuli tukang ngaduk semen, karena yang saya ikuti beralih jadi tukang bangunan, tetapi kerja di bangunan tidak lama, karena keburu kerja di bengkel las.
Bekerja di bengkel las listrik ini secara ga sengaja. Pada suatu pas libur kerja di bangunan saya iseng-iseng main di bengkel dan pas pemilik bengkel ada dan menanyakan kok buka warung baksonya. Secara bengkel las ini adalah tetangga tempat saya ikut jualan bakso.
Dan saya menjelaskan bahwa uasaha bakso tutup karena sepi pembeli. Dan beliau (pemilik) bengkel menawarkan untuk bantu-bantu di bengkel sebagai tukang cat. Tanpa pikir panjang saya mengiyakan dan saya minta ijin yang mengajak saya merantau ke depok. Dan Alhamdullillah saya di perbolehkan.
Dan disini saya mulai belajar didunia pengelasan pintu pagar dan teralis mulai belajar pegang mesin gerinda yang awalnya gemetar jadi biasa, berlanjut belajar pegang alat las dan sam gemetar terusi jadi biasa. Singkat cerita saya 4 tahun belajar disini.
Dan ahir tahun 2004 saya mulai hijrah ke lenteng agung jakarta selatan. Disini juga sama saya bekerja di bengkel las listrik. Disini pun saya banyak belajar mulai jadi tukang yang profesional dan secara tidak langsung saya mengamati cara marketing.
Dan ahir 2005 saya hijrah lagi di kalisari cijantung jakarta timur. Disini makin keren mental saya di tempak. Aapakah lancar? tidak bahkan setengah bulan ga ada kerjaan otomatis ga ada penghasilan. hehehehe.
Pertengahan 2006 saya dikontak oleh adiknya yang saya kerja di lenteng agung. Bahwa kakaknya yang no 2 punya projek dan memerlukan tukang tanpa pikir panjang saya langsung ok bahwa saya bersedia jadi tukanglasnya.
Singkat cerita saya bertahan 3 tahun disini. Mental saya makin di asah kuat dan sangat kuat. Bagaimana tidak bos saya yang satu ini sangat luar biasa. Beliau ini jatuh bangun di uasaha sudah biasa. Tetapi semangatnya untuk bangkit luar biasa. Saya banyak mencontek dengan bos ini.
Beliau ini pas saya masuk modal sepersen pun ga punya tetapi dengan mental yang luar biasa semua dapat beliau lewati.
Ahir tahun 2008 saya memberanikan buka ussaha sendiri dengan modal dengkul eh tapi ada sih modal sak ndulit hasil nabung pas masih kerja. Usaha yang saya lakukan ini sangat unik semua saya lakukan sendiri mulai cari order cari modal. Dan Alhamdulillah ada kawan saya waktu kecil ikut turut andil membantu saya.
Karena memang saya ini katro waktu awal usaha tidak bisa naik motor jadi kawan saya ini yang bawa motor dan saya mbonceng di belakang hahaha.
Dan pas merintis usaha ini termasuk unik karena saya tidak punya tempat bengkel jadi hanya mengandalkan kartu nama yang ga ada tempatnya hahaha.
Dan Alhamdulillah tahun pertengahan 2009 saya dapat tempat murah dan bayarnya per 2 bulan sekali waktu itu Rp600,000 sangat membantu sekali tempat di berikan murah. Ditempat ini pun saya memberanikan cari yang bisa bantu kerja.
Ditempat ini saya bertahan kurang lebih 2 tahun, karena pemilik tempatnya ga di perpanjang ahirnya saya pun cari tempat baru.
Ketemulah tempat nya di kalimulya atau jalan raya kalimulay cilodong. Tempat ini pun saya diberikan keringanan setahun hanya suruh bayar Rp 5.000.000 yang cukup murah dan usaha mulai berkembang dan yang bantu kerja waktu sampai 6 orang.
Dan saya mulai fokus yang tadinya cari order dor tu dor atau pintu ke pintu mulai merambah ke internet. Sebenarnya pemasaran internet ini sudah saya mulai tahun pertengahan tahun 2009 karena minim pengetahuan ya jadinya hanya asal-asalan. dan saya mulai foku di internet pertengahan 2012. Karena udah mulai ada hasil yang saya dappatkan dari internet
Singkat cerita mulai banjir penjualan di internet tahun 2014 hingga sekarang ini yang saya nikmati. Sehingga saya sudah tidak perlu repot dor tu dor lagi atau keliling seharian hanya untuk mencari order.
Baca Juga: Perjalananku Awal Merantau ke Jakarta atau Depok
Nah ini perjalanan saya yang saya sebutkan di atas DARI PEKERJA KERRAS JADI PEKERJA HALUS. Siapapun Anda yang penting konsisten pasti bisa.
Terima kasih saya ucapkan
- Kedua Orang Tua Saya yang selalu mendoakan walaupun sekarang keduanya sudah tidak ada
- Mertua yang selalu mendoakan
- Istri dan Anak saya Miftahul Jannah(istri) Alika Naila Putri (anak)
- Bpk Munai (ALM) yang merawat saya dari kecil
- Bpk Suharto (tetangga saya yang megajak merantau)
- Bpk Arif yang selalu memotivasi saya
- Bpk Ade Zalaludin yang pertamak kali mengenalkan dunia las listrik
- Bpk Hendro (ALM) yang sudah membuka cara pandang saya
- Bpk Toyo ( yang membuka cara pandang bahwa usaha tidak harus dominan dengan modal)
- DLL yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu tetapi saya tidak melupakannya biarka ALLAH yang membalas niat tulus saudara-saudari.
Terimakasih salam sukses
Posting Komentar untuk "Dari Pekerja Kasar Jadi Pekerja Halus "
Berkomentarlah Dengan Bijak