Orang Berbakat Atau Faktor Keturunan Untuk Menjadi Orang Sukses. Yang Manakah Sobat?
Hai para sobat blogger saya sering mendapatkan keluhan dari orang yang baru pertama kali ingin melakukan usaha, bahwa dia merasa ga berbakat untuk melakukan usaha bahwa bakatnya lain bukan usaha. Dalam kesempatan lain dia menyampaikan lagi bahwa mereka tidak berbakat menulis, olah raga, seni dan seabrek alasan lainnya yang membelenggu dirinya. Untuk meyakinkan bahwa dia mampu melakukan hal yang dia sendiri takutkan.
Kata "tidak berbakat" nampaknya menjadi kambing hitam yang paling mudah. Dan dia berkata "jangan salahkan aku kalau aku tidak mampu melakukan hal tertentu karena aku tidak mampu melakukan hal tertentu karena aku tidak berbakat" demikian kurang lebih yang ada dalam pikiran dia.
Namun pada saat saya tanyakan kepada dia yang merasa "tidak berbakat" mengenai sudah berapa jauh dia belajar, berlatih dan mencoba, dia mulai mencari-cari alasan berikut . Dia katakan bahwa walaupun belum mencoba tetapi dia tahu dan bisa merasakan kalau mereka tidak berbakat. "seperti ejakulasi dini saja, belum apa-apa sudah loyo" demikian lah aku sering meledek dia tang terlampau cepat memvonis dirinya tidak berbakat.
Berkaitan dengan masalah bakat, dalam suatu obrolan santai saya selalu sering bertanya. Apakah kamu percaya bahwa para orang besar memang dilahirkan seorang pemimpin orang besar? Atau kamu lebih percaya bahwa orang besar di tempa dalam perjalanan dalam perjalanan hidupnya sukar maupun duka sehingga menjadilah seorang pemimpin besar? Jawaban yang aman memang kedua-duanya bisa. Bisa saja kita menjawab dengan enteng bahwa ada seorang pemimpin yang memang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin besar dan ada karean di bentuk oleh dirinya sendiri maupun lingkungan untuk menjadi pemimpin itu sendiri.
Namun bukan sekedar jawaban yang memiliki landasan pemikiran yang kuat, yang bedasarkan bukti! bisakah kita membuktikan bahwa seseorang memang dilahirkan untuk mrnjadi pemimpin.
Baca Juga: Salut Dengan Anak Ini Berkreasi Dengan Kaleng-Kaleng Bekas
Banyak faktor keturunan yang bisa menajadi pemimpin, dan ada karena sebuah perjuangan untuk bisa mencapai mencapai menjadi pemimpin. Contoh kita mendengar nama Kennedy yang turun menurun menjadi pemimpin Amerika Serikat. Ada George Bush kemudian munculah George W Bush. Ada Mahatma Gandhi kemudian muncul Indira Gandhi. Di Indonesia sendiri ada Sukarno lalu muncul Megawati Sukarno Putri. Nah ini yang dinamakan menjadi pemimpin karena faktor keturunan. Jadi kalau sahabat jadi yang mana faktor keturunan atau faktor bakat? Sekian dulu ya hehehe nanti dilanjut lagi

Kata "tidak berbakat" nampaknya menjadi kambing hitam yang paling mudah. Dan dia berkata "jangan salahkan aku kalau aku tidak mampu melakukan hal tertentu karena aku tidak mampu melakukan hal tertentu karena aku tidak berbakat" demikian kurang lebih yang ada dalam pikiran dia.
Namun pada saat saya tanyakan kepada dia yang merasa "tidak berbakat" mengenai sudah berapa jauh dia belajar, berlatih dan mencoba, dia mulai mencari-cari alasan berikut . Dia katakan bahwa walaupun belum mencoba tetapi dia tahu dan bisa merasakan kalau mereka tidak berbakat. "seperti ejakulasi dini saja, belum apa-apa sudah loyo" demikian lah aku sering meledek dia tang terlampau cepat memvonis dirinya tidak berbakat.
Berkaitan dengan masalah bakat, dalam suatu obrolan santai saya selalu sering bertanya. Apakah kamu percaya bahwa para orang besar memang dilahirkan seorang pemimpin orang besar? Atau kamu lebih percaya bahwa orang besar di tempa dalam perjalanan dalam perjalanan hidupnya sukar maupun duka sehingga menjadilah seorang pemimpin besar? Jawaban yang aman memang kedua-duanya bisa. Bisa saja kita menjawab dengan enteng bahwa ada seorang pemimpin yang memang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin besar dan ada karean di bentuk oleh dirinya sendiri maupun lingkungan untuk menjadi pemimpin itu sendiri.
Namun bukan sekedar jawaban yang memiliki landasan pemikiran yang kuat, yang bedasarkan bukti! bisakah kita membuktikan bahwa seseorang memang dilahirkan untuk mrnjadi pemimpin.
Baca Juga: Salut Dengan Anak Ini Berkreasi Dengan Kaleng-Kaleng Bekas
Banyak faktor keturunan yang bisa menajadi pemimpin, dan ada karena sebuah perjuangan untuk bisa mencapai mencapai menjadi pemimpin. Contoh kita mendengar nama Kennedy yang turun menurun menjadi pemimpin Amerika Serikat. Ada George Bush kemudian munculah George W Bush. Ada Mahatma Gandhi kemudian muncul Indira Gandhi. Di Indonesia sendiri ada Sukarno lalu muncul Megawati Sukarno Putri. Nah ini yang dinamakan menjadi pemimpin karena faktor keturunan. Jadi kalau sahabat jadi yang mana faktor keturunan atau faktor bakat? Sekian dulu ya hehehe nanti dilanjut lagi
Posting Komentar untuk "Orang Berbakat Atau Faktor Keturunan Untuk Menjadi Orang Sukses. Yang Manakah Sobat?"
Berkomentarlah Dengan Bijak